Kamis, 12 Januari 2012

Bahasa Hipnosis untuk Parenting & Teaching (part I)

"Jangan pikirkan helm warna hitam"

"Sudah saya bilang jangan pikirkan helm warna hitam, tidak boleh anda memikirkan helm warna hitam"

Apa yang anda pikirkan? Pastilah Helm warna Hitam tiba-tiba saja menjadi "ide" dari pikiran anda

Kata-kata tersebut disebut dengan Negasi dalam bahasa Indonesia atau kata sangkalan, biasanya sering digunakan "TIDAK", "BUKAN", "JANGAN" untuk menyampaikan maksud yang melarang suatu kegiatan agar dihindari kepada orang yang di tuju. Dalam bahasa saya agar lebih memudahkan kita sebut saja kata tersebut dengan kata NEGATIF dan saya tambahkan satu kata negatif lagi, yaitu DILARANG.

Kata-kata negatif ini adalah salah satu bahasa sugesti negatif dalam dunia Hypnotherapi, artinya ketika anda mengucapkannya kepada seseorang, orang tersebut akan tersugesti secara berkebalikan dari yang anda inginkan. Ini dikarenakan otak manusia tidak mengenal kata negasi atau kata negatif tersebut. Semakin sering anda gunakan kata tersebut maka semakin efektif kata tersebut memengaruhi orang itu. Berikut adalah contoh kata-kata yang biasa anda gunakan:

  1. Jangan main malam-malam (malah pulang pagi)
  2. tidak boleh nakal (malah ngajak berantem anak lain)
  3. dilarang merokok (pasti sudah pernah coba-coba merokok)
  4. bukan itu (knapa?)
  5. awas ya, jangan sampai kamu mencuri mangga tetangga (dan saya yakin 100% masa kanak2 anda yang pernah mendengar ini pernah mencuri)

dan sudah berapa sering orang yang anda maksud malah melanggar hal tersebut? Ini dikarenakan otak kita bekerja sangat keras sebelum menghilangkan kata tersebut yang malah membuat ide baru atau memunculkan "penasaran" dalam diri kita sehingga memacu kita untuk menyelidiki lebih lanjut. Seperti yang kita ketahui bersama, bagaimana simbol dilarang parkir, malah banyak orang parkir di situ, atau aturan dilarang melanggar garis marka, maka pemandangan yang lumrah banyak sekali kendaraan yang melanggar. Jadi begitu kata tersebut disampaikan, otak akan memroses "Bagaimana ya jika saya lakukan?", "apa itu? tampaknya menarik", "mengapa harus begitu?", bahkan sering kita dengar istilah "PERATURAN DIBUAT UNTUK DILANGGAR".

Sedemikian berbahayakah hal tersebut?

Mungkin bisa saya jawab dengan berhati-hatilah memilih kata, jika maksud anda menggunakan kata negatif bukanlah untuk memberikan saran, himbauan, peraturan dan penyampaian maksud yang baik boleh saja anda gunakan, namun sebaiknya tetap hindari dalam pemakaian jangka panjang dan pengulangan, karena hal ini akan masuk ke dalam otak dan terekam menjadi bagian dari belief system seseorang sehingga sangat sulit merubahnya (kecuali dengan hypnotherapi..hehe)

Lalu bagaimana solusinya?

Gunakan bahasa positif saat akan menyampaikan pesan, contohnya (saya sesuaikan dengan kata-kata negatif sebelumnya):

  1. Nanti pulang sebelum jam 5 ya, ibu masak enak lho
  2. Baik-baik ya nak Joko di Sekolah
  3. Hanya anak bodoh dan banci saja yang merokok (maaf bila anda/pembaca budiman yang merokok, hehe)
  4. Pilih yang ini saja, bagus
  5. Jika mau makan, harus berdoa dan pilih yang halal, (jelaskan bila perlu)

Selain bahasa positif yang anda gunakan, anda juga masih dapat menggunakan bahasa Negatif untuk maksud dan tujuan tertentu, misalnya:

- sebagai guru, anda bisa bilang "jangan belajar ya", maka murid anda akan berpikiran "Wah, jangan jangan besok ulangan", sehingga besar kemungkinan mereka malah belajar.

Sebagian orang tidak setuju dengan saya, karena kurang memahami apa yang saya sampaikan, biasanya mereka bertanya, bukankah dalam Al-Qur'an karim banyak ditemukan NEGASI dan kata NEGATIF? Bukankah Al-Qur'an itu sangat sempurna?

Ya anda benar, kalimat Negasi dan Negatif dalam Al-Qur'an banyak digunakan agar manusia berpikir. Contohnya: "Tiada Tuhan selain Allah.." ini menyiratkan bahwa "tidak ada" atau "tiada" dalam kalimat tersebut merangsang otak untuk mencari kebenaran adanya Allah, seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim AS kala mencari Tuhannya dan memberikan upaya pemikiran untuk meyakini adanya Allah. Allahu'alam bisshawwab. Sebenarnya sangat sulit untuk menjelaskan pemahaman bahasa Arab dengan bahasa Indonesia terkait perbedaan maksud dan arti. Mungkin saya perlu berdiskusi lebih lanjut terhadap guru-guru ilmu bahasa Arab ini dan kita sampaikan dalam pembahasan berikutnya.

Semoga yang saya sampaikan dapat membantu anda dalam medidik anak, mengajar dan dalam kehidupan sehari-hari. Setidaknya hal ini dapat meminimalisir tindakan negatif terhadap kata-kata yang kurang tepat dalam kehidupan sehari hari.

Salam Cemerang

Reed Wanadi

-Master of Clinically Hypnotherapist, NGH, USA

-Licensed Master Practitioner of NLP, USA

-Firewalk Trainer, NAC-Licensed by Mr. Anthony Robins, USA

1 komentar:

Anonim mengatakan...

In truth, we anticipate that, and that’s why we factored within the uniqueness of each web site into the rankings. Some contests find a way to|you probably can} anticipate to enjoy on this gaming web site embody Over/Under, 1xbet RapidFire, Touchdown Dance, 4-Point Play, and Putting Up Points. The web site loads tremendous fast with none lag and additionally be|can be} very seamless, even on a cell gadget. Whatever operate you get on your desktop, you’ll in a position to|be capable of|have the flexibility to} enjoy it on your cell gadget as properly.