Selasa, 17 Januari 2012

Mengatasi Kecanduan SEX pada anak

Belakangan saya sering membaca dan mendengar seputar perilaku sexual menyimpang seorang anak tidak mendapatkan solusi secara benar. Mungkin solusi yang diberikan hanya mendidik secara moral dan keagamaan, namun rasanya sudah sering kita mendengar solusi ini, dan rasanya semakin banyak kita temukan kasus serupa di sekitar kita. Bahkan baru tadi malam (16 Januari 2012 pkl 20.15), saya di telpon oleh seorang alumni Instant Hypnosis yang mana temannya yang masih duduk di bangku SMP (maaf) diperkosa, untunglah sang anak telah di terapi dan sudah kembali ceria dengan EFT.

Seperti kita ketahui bersama, seorang anak pria dikatakan telah dewasa apabila sudah ‘mimpi basah’ atau seorang wanita dikatakan baligh bila telah mengalami menstruasi. Untuk jaman dahulu mungkin usia 15-17 tahun baru mengalaminya, namun kini, karena perkembangan teknologi yang sangat cepat, proses pendewasaan seorang anak bisa terjadi lebih cepat, bahkan seorang anak SD kelas 4 sekalipun di beberapa daerah ada yang sudah ‘dewasa’ sebelum waktunya. Tanda tanda ini bisa kita lihat dari perubahan perilaku sang anak, misalnya (maaf) memainkan alat kelaminya.

Sebagian besar orang tua kurang memahami perilaku sexual seorang anak, bahkan kebanyakan memberikan pengertian yang salah, sehingga sang anak mencari informasi tentang hal tersebut di tempat lain, dan bahkan orang tua dengan entengnya menjawab, “nanti dia juga tahu sendiri”, ini adalah pemikiran yang sama sekali keliru. Sejak dini tanamkan pendidikan yang benar melalui kasih sayang yang tepat dengan misalnya ikut bermain.

Dalam diri seorang anak sejak lahir sampai 5th berkembang ego orang tua dalam diri seorang anak, yang mana dia mencontoh perilaku orang tua dalam beberapa permainannya. Pernahkah ketika anda masih kecil bermain permainan bapak, ibu, anak dan anda dengan lancarnya bersandiwara seolah memiliki keluarga yang memiliki peran sangat mirip dengan sesungguhnya? Kasihan sekali anda bila belum pernah..hehe. Hal inilah yang perlu kita amati, sejauh mana mereka bermain dan berperan, dan perhatikan waktu yang tepat untuk menjelaskan kapan mereka dewasa dalam arti baligh.

Semakin sering juga saya menyaksikan orang tua mengajak anaknya melihat sinetron dan berita yang sama sekali buruk untuk disaksikan seorang anak. Saran saya berikan sang anak mainan interaktif. Mungkin beberapa orang beranggapan bahwa game merusak anak, anda salah besar, berbagai penelitian badan pendidikan USA menggunakan game untuk berbagai keperluan pendidikan dari anak-anak hingga dewasa. Di sana, militer dan dokter dilatih menggunakan simulasi game, bahkan terbukti game interaktif untuk anak mampu meningkatkan prestasi belajar seorang anak.

Jadi saya sangat menyayangkan anggapan negatif mengenai game. Anak anda merespon dengan sempurna apa yang anda katakan. Berapa sering anak anda bermain? Berapa sering anda memarahinya? Berapa sering anda melarangnya bermain game? Yang saya jamin 100% seluruh produk masyarakat urban (baca: anak) telah bermain game dengan atau tanpa anda sadari karena anda sebagai orang tua. Dalam produk kemasan game ORIGINAL tertulis rating dari badan rating ESRB (biasanya) sebagai panduan orang tua dalam memilih game yang tepat untuk sang anak. Hal ini penting diketahui orang tua agar sang anak mendapatkan pengawasan yang cukup dan dukungan yang baik dari orang tua.

Bila saya jadi anda, saya letakkan komputer atau PS3 di ruang keluarga dekat dengan kamar kami, agar kami dapat memantau apa yang mereka mainkan dan apa yang mereka cari di Internet.

Kemudian Agama kadang diberikan secara salah, bukankah sudah diajarkan di sekolah? Atau mungkin anda sudah mendidiknya secara agama sejak kecil dengan mengajaknya beribadah bersama. Itu bukan agama, itu hanya pendidikan agama. Agama itu seperti nafas, ada bagian yang anda ‘hirup’ dan ada bagian yang harus anda ‘lepaskan’, bila agama anda berikan secara terus-menerus, maka paru-paru ‘iman’ niscaya akan meledak tak kuasa menahan terlalu banyak pengertian fakta agama. Pergunakanlah Agama secara bijak dan timbal balik, pergunakanlah akal pikiran untuk menjalani Agama dan segala pendidikannya.

Terakhir, bekerjalah secara bijaksana, pergunakanlah waktu anda sebaik mungkin dengan anak anda. Mereka membutuhkan bahasa kasih anda, dan tentunya bahasa kasih yang mereka harapkan bukanlah uang, namun waktu yang berkualitas. Karena kebanyakan yang mereka lakukan itu adalah mengharap perhatian anda. Tidak lebih dan tidak kurang.

Saya mohon maaf bila tulisan saya ini terlalu singkat, namun saya berharap anda serius memperhatikan anak anda sebelum anak anda ‘MENCURI’ perhatian anda.

Hanya untuk anda yang cemerlang
Karena anda cemerlang
Salam Cemerlang


Reed Wanadi
-Master of Clinically Hypnotherapist, NGH, USA
-Licensed Master Practitioner of NLP, USA
-Firewalk Trainer, NAC-Licensed by Mr. Anthony Robins, USA

4 komentar:

Unknown mengatakan...

Anak kecil yg sdh menikmati sex dgn cara memainkan kelaminnya itu bisakah di hypnotherapi?

Mr. Reed Wanadi mengatakan...

Bisa disembuhkan dengan hipnoterapi

Jejak Asa mengatakan...

Terima kasih tulisannya.

Unknown mengatakan...

Bagaimana cara hipnoterapi sendiri utk prtanyaan ibu nurani nenk???