
GRATIS Ebook FB Ads untuk Anda yang telah mengunjungi blog saya
Unduh Ebook Facebook Ads
atau
bit.ly/EbookFbAds
Mudah-mudahan bermanfaat
Mungkin anda sering meihat seseorang yang seringkali menderita semasa hidupnya. Ada orang-orang yang selalu merasa takut, cemas, was-was dan gelisah dalam hidupnya. Atau anda pernah bertemu orang-orang yang selalu marah, sedih, kecewa dan frustasi di dalam hidupnya.
Orang-orang ini seringkali mendapati dirinya berada dalam kemalangan atau ketidak beruntungan. Namun mungkin juga anda pernah berjumpa, mereka-mereka yang hidupnya penuh semangat, penuh suka cita, penuh pengharapan, penuh kebahagiaan dalam hidupnya. Apakah rahasianya?
Manusia memiliki lingkaran pengaruh, yang mana di bagi dalam dua kelompok pengaruh. Pertama di sebut Inner Circle dan kedua adalah Outer Circle. Memang lingkaran ini tidak benar-benar ada secara nyata, namun bisa digunakan sebagai panduan bagaimana membuat hidup anda lebih bermakna nantinya.
Manusia seringkali berfokus pada lingkaran luar dari dirinya, sehingga mengabaikan lingkaran dalam dari dirinya. Orang-orang banyak yang berusaha mengubah sesuatu yang memang tidak dapat diubah (outer circle) sehingga lupa bahwa dirinya memiliki sesuatu yang dapat diubah (inner circle)
Peristiwa adalah termasuk bagian dari outer circle. Suatu peristiwa itu netral, bergantung bagaimana kita menyikapinya. Kita tidak dapat mengubah sesuatu peristiwa yang telah terjadi, namun sikap kita terhadap peristiwa tersebut sangat mungkin untuk diubah.
Kenapa saya bilang netral?
Begini, ada 2 orang yang sama-sama jalan di tempat yang sama, dalam waktu yang berbeda. Mereka berdua kemudian tidak memperhatikan bahwa jalan tersebut berlubang, sehingga membuat keduanya terperosok jatuh ke dalam lubang tersebut. Kondisi lubang tersebut memang sangat memungkinkan siapa saja bisa terperosok ke dalamnya dikarenakan tidak ada tanda peringatan di sekitarnya.
Mengenai kejadian tersebut, orang pertama merasa sangat marah, karena bajunya basah kuyup, merasa kecewa terhadap pekerja dan pemerintah yang membuatnya terjatuh ke dalam lubang itu. Dirinya tak henti-hentinya berkata kasar, karena akan berangkat bekerja sehingga membuat dirinya harus pulang kerumah mengganti baju. Dirinya menceritakan kemalangannya dan mendapatkan persetujuan dari kesalahan yang dibuat pemerintah setempat akan hal tersebut. Teman-temannya bahkan mendukungnya.
Orang kedua, di luar dugaan malah berterima kasih kepada Tuhan telah membuatnya jatuh dan basah kuyup, sehingga harus mengganti pakaian. Orang kedua juga bergegas mengambil beberapa ranting pohon untuk memberikan tanda peringatan sementara, agar orang lain tidak terjatuh di tempat yang sama. Orang ini juga bercerita kepada teman-teman dan juga istrinya akan luar biasanya pengalamannya sudah diberikan kesempatan untuk belajar lebih berhati-hati dalam bertindak karena sudah terjatuh di lubang tersebut. Dalam hatinya dia sangat bersyukur mendapat kesempatan berbuat kebaikan agar orang lain tidak jatuh ke lubang yang sama.
Semua hal yang terjadi pada diri anda sebenarnya adalah sebuah peristiwa yang netral. Semuanya sangat bergantung pada sikap kita. Suatu peristiwa bisa bernilai negatif atau positif tergantung bagaimana kita melihatnya.
Jika anda mampu mengendalikan inner circle anda tetap dalam kondisi positif, maka outer circle anda cenderung mengikuti betapa positifnya anda.
Dalam penelitian juga sering disebutkan bahwa kemaran dan kesedihan selain dapat menghambat kemajuan (kesuksesan) seseorang bahkan juga dapat menimbulkan penyakit secara fisik dan bahkan kerusakan otak. Sehingga mulai sekarang banyak-banyaklah bersabar dan selalu kendalikan inner circle anda dalam kekuatan yang senantiasa positif. Dan Lihatlah Hasilnya
Salam Cemerlang
Dapatkah LGBT menular atau di tularkan?
Masih terdapat berbagai pandangan secara medis apakah LGBT dapat menular dan penelitian akan hal itu belum final. Faktor genetik seperti apa yang menyebabkan seseorang menjadi homoseksual masih terus di teliti hingga sekarang. Memang ada kecenderungan yang sedikit bahwa adanya kelainan kromosom pada seseorang bisa menjadikannya berkelamin ganda, namun jumlahnya sangatlah sedikit. Ada berita simpang siur juga mengenai vaksin yang konon kabarnya dapat menyebarkan kecenderungan homoseksual. Pendapat ini memang belum terbukti, namun keyakinan akan hal ini sangatlah kuat di masyarakat, beberapa teman saya bahkan sama sekali tidak memberikan anaknya vaksin. Walaupun para dokter juga sudah menjelaskan tidak mungkin adanya vaksin yang dapat memengaruhi mutasi gen yang menyebabkan LGBT. Namun saya tidak akan terlalu jauh membahas soal pengaruh medis dalam penyebaran LGBT, karena itu bukan ranah keilmuan yang saya pelajari.
Saya akan melihat dari sudut pandang ilmu psikologi terapan dan kejiwaan yang merupakan keilmuan yang saya pelajari sebagai dasar saya membangun sumber-sumber penguat keilmuan hipnosis dan hipnoterapi.
Saya pernah mendengar ada seseorang korban (maaf jika istilahnya kurang tepat) yang menjadi LGBT setelah dipengaruhi oleh pelaku LGBT, dalam cerita ini adalah seorang gay. Lima tahun lamanya korban dipengaruhi oleh pelaku dengan cara menjadi temannya, menjadi sahabatnya, mengajak makan, menawarkan bantuan dan perhatian-perhatian lain yang pada dasarnya berniat memengaruhi korban untuk menyukai pelaku. Awalnya korban menolak dengan kasar, lama-kelamaan korban menolak dengan halus, kemudian akhirnya korban menjadi gay juga. Pelaku sangat telaten dalam memengaruhi korbannya, karena di lingkungan kerja yang mayoritas pria, korban adalah seorang yang cukup tampan (begitu penuturan bos mereka yang menceritakan kejadian ini). Bahkan yang awalnya korban menjalani kehidupan "dua dunia" karena juga memiliki pacar seorang wanita sampai akhirnya pacar tersebut di tinggalkannya, menjadi sepenuhnya gay.
Cerita tersebut cukup membuat para orang tua khawatir akan anaknya yg di didik dengan benar dan sesuai norma-norma agama, karena besarnya pengaruh lingkungan yang saat ini merajalela, apalagi dengan kecanggihan teknologi yang luar biasa pesatnya mengantarkan pengaruh-pengaruh negatif.
Namun percayalah pada saya, setelah lebih dari 10 tahun berkecimpung dalam dunia hipnosis dan hipnoterapi, selama pendidikan karakter yang anda ajarkan tepat, pendidikan agama yang benar, pola asuh yang sesuai, serta anda cukup memberikan kasih sayang pada anak anda, anda tidak perlu khawatir. Karena pada dasarnya akan sangat sulit dipengaruhi untuk menjadi homoseksual. Sebagai referensi anda bisa membaca tulisan saya dengan judul-judul LGBT lainnya.
Kalaupun nantinya terpengaruh untuk menjadi LGBT, orang-orang yang sepenuhnya normal ini atau sepenuhnya pernah normal ini akan lebih mudah disembuhkan, lebih mudah dikembalikan menjadi heteroseksual.
Lantas apa yang menjadi media penularan? Karena ini adalah masalah psikologis, maka penularan adalah lebih kepada perang psikologis. Penularan itu bisa melalui media yang intensif memberitakan sehingga muncul rasa penasaran, semakin seringnya terpapar pornografi, seringnya berada di lingkungan homoseksual, kurangnya kimanan dan ketaqwaan sehingga mudah dijerumuskan oleh teman (seperti pada contoh di atas)
LGBT juga dapat menular bila korban memiliki riwayat sering di lecehkan atau di bully ataupun sering disakiti oleh lawan jenis. Memang mendapatkan perlakuan kasar dari orang lain sejak kecil maupun dewasa sama-sama dapat membuat pengalaman traumatis. Ketika mendapati ketidaknyamanan berhubungan dengan lawan jenis dan sulitnya mengerti perbedaan komunikasi antara pasangan beda jenis juga bisa memengaruhi seseorang menjadi homoseksual. Biasanya subyek yang tertular (menjadi homoseksual) lebih merasakan kenyamanan berhubungan dengan sesama jenis, karena bisa lebih saling mengerti.
Hal-hal ini masih terkait dengan belief system seseorang mengenai penanganan terhadap suatu masalah. Belief system adalah nilai-nilai dasar seseorang dalam mengambil sikap, perilaku, kebiasaan, keyakinan dan hal-hal mendasar lain yang ada dalam diri seseorang. Kadangkala level stress seseorang bisa membuatnya melarikan diri ke hal yang lain, biasanya cenderung negatif atau destruktif, namun tak jarang juga yang positif. Ketika seseorang mengalami masalah, akan ada kemampuan untuk menghadapi, hingga pada titik tertentu dirinya tidak sanggup lagi dan butuh pelarian dan pembenaran atas apa yang terjadi pada dirinya. Padahal dengan semua bekal yang diberikan Tuhan pada manusia, manusia sesungguhnya masih mampu untuk melampaui pencapaian yang menurutnya tidak dapat di capai. Belief system lah yang membatasi dirinya. Dirinya sendirilah yang membatasi kemampuan dirinya.
Tidak peduli apapun yang dikatakan orang lain, selama keyakinan dirinya kuat, sesungguhnya manusia akan selalu mampu menghadapi segala masalah. Dalam kasus-kasus penularan LGBT, subyek merasa tidak mampu lagi dan berputus asa, sehingga menghilangkan kemampuan fight atau menghadapi masalah. Dalam hal ini adalah kurangnya rasa cinta dengan lawan jenis.
Dalam kasus yang lain, pengulangan yang presisten atau terus menerus juga bisa menjadi penular yang efektif pada seseorang. Mudah saja cara kerjanya, karena pada dasarnya manusia tidak suka berbeda, tidak suka merasa asing. Sehingga apapun keyakinan yang ditanamkan pada seseorang akan menjadi nyata, seberapapun mustahilnya itu. Pengulangan adalah bentuk lain dari hipnosis, dengan pengulangan maka seseorang dapat memiliki keyakinan baru yang sengaja di sugestikan. Seperti contoh di atas, butuh waktu yang lama untuk memengaruhi seorang heteroseksual menjadi homoseksual.
Kesimpulannya adalah homoseksualitas dapat ditularkan dengan cara yang terstruktur, berulang-ulang, masif dan agresif. Sehingga salah satu cara mengobati homoseksualitas adalah dengan menghindarkan subyek dari lingkungan yang mengarahkan dirinya menjadi seperti itu. Tentu saja hal ini perlu di ikuti dengan keinginan subyek untuk sembuh dari homoseksualitas.
Salam Cemerlang
Mr. Reed Wanadi
Master of Clinical Hypnotherapy
Yogyakarta
081227711010